Tips Belajar Al-Quran dengan Metode An-Nahdiyah

Mengikuti les mengaji Anak bisa menjadi salah satu solusi untuk belajar mengaji Al-Quran. Biasanya tempat les privat mengaji memiliki berbagai metode dalam pembelajarannya. Salah satu metode yang dapat diterapkan ketika belajar membaca Al-Quran adalah metode An-Nahdiyah.

Apa Itu Metode An-Nahdiyah?

Metode An-Nahdiyah merupakan pengembangan dari metode Al-Baghdadi dengan materi hampir sama dengan metode iqro’, tetapi lebih menekankan pada kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan ketukan.

Cara belajarnya adalah dengan menggunakan hitungan dari ketukan stik secara berirama. Guru atau pengajar yang menggunakan metode ini mempunyai ciri khas dengan stik atau tongkat yang digunakan untuk panduan ketukan sebagai ganti harakat.

Guru ke rumah atau pengajar ini bertugas membina dan mengevaluasi pembelajar. Sehingga yang belajar dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, dan menumbuhkan sikap cepat dan tanggap dalam belajar Al-Qur’an.

Ciri khusu dari metode ini adalah materi pelajaran yang disusun secara bertingkat dalam buku paket yang terdiri dari 6 jilid. Cara pembelajarannya adalah degan pengenalan huruf hijaiyah sekaligus dengan pemantapan makhorijul dan sifatul huruf.

Langkah-Langkah Metode An-Nahdiyah

Dalam pembelajarannya, metode An-Nahdiyah menerapkan dua tahapan atau program yang harus diselesaikan, yaitu sebagai berikut:

  • Program Buku Paket (PBP)

Program ini ditempuh oleh yang ingin belajar Al-Quran selama kurang lebih enam bulan. Program ini nantinya akan dipandung menggunakan buku paket, yang telah berisi materi yang tersusun secara bertingkat.

Buku ini terdiri dari enam jilid yang isinya tersusun secara berjenjang. Mulai dari yang termudah hingga tersulit terlebih dahulu.

  • Program Sorogan Al-Qur’an (PSQ)

Program ini merupakan program lanjutan yang akan menuntut anak-anak agar mampu membaca Al-Qur’an hingga khatam 30 juz. Nantinya program ini juga akan dibekali dengan sistem bacaan ghoroibul, tartil, tahqiq, dan taghonni.

Program ini diselesaikan dalam waktu kurang lebih selama 24 bulan. Di dalam program ini nantinya satri akan diajarkan cara membaca Al-Qur’an sesuai dengan sistem yang telah ditentukan. Kemudian santri akan langsung praktik membaca.

Dalam menerapkan kedua program tersebut, dilakukan dengan cara guru memberikan contoh dengan melafalkan huruf dan cara membaca sesuai dengan hukum bacaannya. Kemudian santri akan menirukan sesuai dengan ajaran pengajar.

Setelah itu, ketika ada yang tidak sesuai, maka pengajar akan melakukan pembenahan makhrojul dan silatul huruf. Materi tersebut nantinya juga akan dituliskan 11 kali baru dibaca dan diulangi terus menerus.

Penyampaian juga dilakukan dengan cara tanya jawab atau sebaliknya santri mengajukan pertanyaan kepada pengajar. Juga dilakukan dengan cara metode ceramah yaitu pengajar memberikan penjelasan mengenai materi yang diajarkan.

Kelebihan dan Kekurangan Metode An-Nahdiyah

Setiap metode yang diajarkan di tempat les mengaji dewasa ataupun pondok pesantren memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Kelebihan dari metode An-Nahdiyah adalah mudah dipahami karena cara penyampaiannya yang lebih menekankan pada ketukan yang berirama, sehingga dapat mudah diterima baik oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Kelebihan lain adalah melatih belajar cepat, tanggap, konsentrasi, serta melatih hubungan sosial, kerjasama, dan kekompakan.

Kekurangan dari metode ini adalah santri tidak begitu aktif, karena hanya menirukan apa yang diajarkan oleh guru, tidak semua orang bisa menjadi pengajar dengan menggunakan metode ini karena dibutuhkan training terlebih dahulu untuk memenuhi kualifikasi sebagai pengajar.

Selain itu, metode ini membutuhkan waktu yang lama, karena memiliki enam jilid dan ada juga tingkat lanjutan.

Selain dengan menggunakan metode An-Nahdiyah untuk belajar. guru ngaji ke rumah juga bisa menjadi pilihan untuk belajar mengaji Al-Qur’an.